sumpah! aku bikin blog ini cuma buat gagah-gagahan doang kok! bohong kalo ada yang bilang aku bikin blog ini cuma sebagai catatan harian!!!

Tuesday, July 25, 2006

sebuah imel yang lupa dikirim...

Jogja, 27 mei 2006, menjelang shubuh [dan aku belum tidur!!!???]

Sebetulnya males banget untuk membahas topik ngga mutu ini. Tapi aku harus ngomong, kalo ngga aku bakal nyesel nantinya. Dan berhubung tadi aku terlalu sibuk untuk terkaget-kaget dan ngga bisa berpikir jernih, jadi mendingan aku tulis aja di sini. Aku mungkin ngga akan tahu reaksi adek selesai baca tulisan ini. Kemungkinan besar, adek bakal marah, dan mulai melemparkan barang berat apa saja yang ada di deket adek. Kalo itu beneran terjadi, thank’s god, aku ngga ada deket-deket situ….

Kita mulai aja ya. Apa sih yang aku tangkap dari pembicaraan kita di coffe-shop? Well, aku mendapati kenyataan bahwa kamu, yang dulu menang segala-galanya dari aku, sekarang ternyata sedikit tertinggal di belakangku [ terserah kamu percaya apa ngga ].. adek sayang, harusnya kamu udah berjalan lebih jauh dari aku. Kamu mungkin ngerasa bahwa lompatan yang kamu lakukan sudah jauh, tapi, menurut aku, ngga berjalan sejauh yang kamu kira. Dek untuk membuat hidup lebih hidup, Bukan sekedar enjoy menjalani hidup, atau bekerja mati-matian [kapan ya aku bisa naik pesawat lagi?] dan hura-hura mati-matian juga [aku masih belum menemukan alasan yang pas, kenapa tas kamu di hargain begitu mahal, demi tuhan! Itu Cuma sebuah tas!]. Atau berjalan sesuai planning yang kamu susun berdasarkan aturan-aturanmu sendiri. Kamu ngga akan pernah merasa hidup lebih hidup kalo kamu masih mempunyai rasa takut, sekecil apapun itu, dalam hal apapun itu. Hidup akan terasa lebih hidup saat sikap, pikiran, dan perasaan menjadi satu kesatuan yang utuh. dan ini ngga bakalan kamu alami, ketika kamu masih mempunyai rasa takut dalam menghadapi hidup. Jujur aja, Ngga tahu ini benar atau salah, tapi aku melihat bahwa kamu masih memiliki ketakutan-ketakutan yang [ sebetulnya, menurut aku ] ngga beralasan. Coba deh kamu hilangin ketakutan-ketakutan itu. Berani taruhan satu bulan gaji, begitu kamu berhasil menghilangkan rasa takut kamu, kamu bakal merasa jauh lebih bahagia. Dan hey, maybe you’ll find an answer for a question you’ve looking for [ sori kalo gramatikalnya parah ]

Ngomong-ngomong soal rasa takut. Aku dulu pernah ikut suatu seminar tentang mentalitas. Salah satu dari sekian banyak pelajaran yang aku dapat adalah tentang bagaimana menghadapi rasa takut. Di sini aku belajar bahwa untuk menghilangkan rasa takut, bukan dengan cara menghindarinya. Tapi dengan cara menghadapinya. Proses mental yang terjadi saat kita memutuskan untuk menghadapi rasa takut itu yang akan menentukan akan menjadi manusia seperti apa kita nantinya. Pelajarannya sendiri sebetulnya simple, kita Cuma di suruh berjalan melewati bara api yang cukup panas untuk memanggang sebuah daging menjadi bistik hanya dalam hitungan menit. Awalnya seperti mustahil kita mampu melewati bara api itu tanpa terluka. Tapi setelah di coba, ternyata fine-fine aja tuh [ ada seorang bapak yang umurnya lebih dari 50 tahun, berhasil melewati bara api tersebut tanpa terluka, ajaib ngga tuh ]. Yang menyiksa bukan pada saat kita berjalan di atas api, tapi justru sesaat sebelum kita memutuskan untuk berjalan di atas api. Pada saat kita berdiri di depan bara api tersebut, belum apa-apa rasanya kaki udah lumer duluan. Rasanya campur aduk, ya takut, ya penasaran, pokoknya macem-macem deh [ untung aku ngga sampai ngompol pas itu saking takutnya ] kayaknya kita udah bisa ngerasain panasnya api di kaki, padahal jalan aja belum. Tapi, setelah kita bisa meyakinkan otak kita bahwa, ngga ada hal yang buruk yang akan terjadi, bahwa api yang di depan kita ngga sepanas yang kita kira. Begitu kita melangkah, sim salabim, apinya ngga panas ama sekali. Ajaib banget kan? Ternyata rasa takut kita Cuma ada di pikiran. Cuma ada di otak kita. Perlu di pahami, bahwa otak merupakan sebuah organ yang luar biasa sekali. Saat kita berpikir sesuatu itu panas, meskipun sebetulnya dingin, sesuatu itu akan terasa panas betulan. Kamu ngga perlu belajar olah kanuragan Cuma untuk bisa berjalan di atas api, cukup dengan cara mengendalikan pikiran kamu. Begitu kamu mampu mengendalikan pikiran kamu, maka kamu akan mampu memotivasi diri kamu sendiri untuk menghadapi rasa takut kamu. Dan begitu kamu berhasil mengalahkan rasa takut kamu, damn!!!!, kamu bakal jadi manusia yang baru dengan sudut pandang yang baru pula.

Memang ada cara lain untuk mengalahkan rasa takut kita. Yaitu dengan cara memasrahkan segalanya pada waktu. Banyak orang yang termakan kalimat “ waktu akan menyembuhkan semua luka dan ketakutan-ketakutan kita “ yang jadi pertanyaannya sekarang, berapa lama waktu yang di butuhkan untuk menyembuhkan semua itu, sehari? Seminggu? Sebulan? Setahun? Bertahun-tahun? No one know’s? itu pernyataan tertolol yang pernah aku denger!!! Kenapa? Karena harga yang harus kita bayar saat kita memasrahkan luka dan rasa takut kita pada sang waktu, teramat mahal! Kita berbicara soal waktu di sini, alat tukar paling valid di dunia ini [ kamu salah kalo mengira uang adalah alat tukar paling valid di dunia ]. Sekali kamu kehilangan waktu, mau berusaha sampe berak darah juga kamu ngga akan dapetin gantinya. Trust me, aku udah pernah kehilangan waktu-waktu berharga yang aku miliki, dan rasanya nelangsa banget.

Makanya, kalo kamu takut tenggelam, belajar renang. Kalo kamu takut ketinggian, ikut bungee jumping [ kalo kamu takut ama bencong, aku ngga menganjurkan kamu jadi bencong, tapi keputusan terakhir tetap di tangan kamu ]. Kalo kamu takut berkomitmen, ya cobalah berkomitmen lagi. Temukan apa yang salah dari ketakutan-ketakutan kamu. Belajarlah menghadapinya. Jangan pernah sekalipun membiarkan sang waktu menyembuhkan luka-luka dan rasa takut kamu. Hadapi rasa takut kamu, sembuhkan luka-luka kamu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Belajar untuk me-manage otak kita yang ajaib ini. Dan begitu kamu bisa melewati tahapan ini, kamu bakal naik ke "level kehidupan" yang lebih tinggi. Percaya ama aku dek, pemandangan dari "level" ini bagus banget. Aku tunggu kamu di sini ya dek…. [tapi jangan kelamaan, nanti aku keburu pindah ke level yang lebih tinggi lagi hehehe… ]

Semoga suatu saat nanti, kalo kita ketemu lagi,kamu sudah bisa mengalahkan rasa takut kamu. Semoga pada saat itu kamu [ dan aku juga ] sudah menjadi mahkluk-mahkluk yang lebih baik. Allahumma Amien….
p.s: hanya beberapa jam setelah nulis imel ini, jogja di guncang gempa !!!

bersiap-siaplah kawan... bersiap-siaplah!!!

Apa yang paling menyebalkan menjadi seorang jombloer’s? malem minggu keparat yang bikin sebel, karena sejauh mata memandang yang terlihat Cuma pasangan-pasangan [ tadinya mau nulis cewek-cowok, but hey… cinta adalah sesuatu yang universal bukan? Jangan jadikan jenis kelamin sebagai batasan-batasan dalam bercinta hehehe…. ] yang sepertinya berlomba-berlomba untuk mendapatkan penghargaan sebagai “the most intimate couple of the week”? itu salah satunya, tapi bukan yang paling menyebalkan. Kamu hanya perlu ke lari ke tempat-tempat di mana populasi manusia menjadi sesuatu yang langka. Contoh: kuburan!

Atau, pada saat sedang sakit, kalo kamu punya cewek, ada tangan-tangan halus penuh keibuan yang akan merawat kamu. Tapi apa daya kalo kamu ngga punya cewek, hanya tangan-tangan kasar sesamamu yang penuh dengan naluri barbar yang akan merawat kamu [ konsep ini akan menjadi bias saat si objek penderita memilikin orientasi seksual yang berbeda ]. Ini juga menyebalkan, tapi bukan yang paling menyebalkan, karena masih ada jalan keluar di sini. All you have to do is, take some valium and some high dose antibiotic. valium bakal bikin kamu tertidur pulas dan antibiotic bakal bikin kamu lebih sehat sewaktu bangun satu hari kemudian. And nobody knows that you were sick yesterday. Trust me, it work’s!

Masih banyak lagi hal-hal menyebalkan yang bakal datang sewaktu kamu menjomblo. Tapi, jujur aja, ngga ada yang separah kalo kamu menjomblo pada saat ada pertemuan keluarga [entah itu arisan keluarga, acara kawinan, lebaran, natalan atau kumpul-kumpul yang lain], Sementara status kamu adalah the next marital person who’s running out of time!

Pada saat itu, bisa dipastikan seluruh keluarga bakal memborbardir kamu dengan pertanyaan-pertanyaan menyebalkan such as,

“ lho kok datang sendirian, pacarmu mana cah bagus?”
“ umur kamu berapa, kok masih sendirian?”
“ gimana kabar pacar kamu?”

dan begitu tau kamu jomblo a.k.a bujangan a.k.a nggak laku, mereka akan meneruskan dengan kalimat-kalimat keprihatinan yang cukup sarkastis

“ makanya jangan keasyikan cari duit, jadi lupa kawin kan” yang makna sesungguhnya “
“kerjaanmu yang sekarang ngga bonafid, makanya ngga ada perempuan yang mau”

atau…

“ ngga usah terlalu milih kalo soal jodoh” yang berarti “ tampangmu tuh ngepas, ada yang mau sama kamu juga udah bagus”

satu lagi…

“ lha pacar yang kemaren kemana?” maksudnya adalah “ bener kan, yang kemaren bukan pacar kamu, makanya ngga usah pura-pura punya pacar, pasti ketahuan”

dan masih banyak banget kalimat-kalimat “bersayap” yang bakal mereka keluarin, kalo kamu bisa nangkep makna sebenarnya. Dan kondisi ini makin di perparah dengan keadaan orang tua kita yang Cuma bisa duduk di pojok ruangan dengan tampang kecut dan tatapan oh-apa-salah-kita-sampai-punya-anak-ngga-laku.

Dan kondisi yang menyebalkan ini masih bisa bertambah parah lagi kalo kamu punya saudara yang tipikal “Untung Bebek” . yang seolah-olah memiliki keberuntungan yang ngga habis-habis. Kerjaan bagus, cewek cakep, kalo liburan ke luar negeri dengan biaya subsidi kantor. Kalo dinas akomodasinya kelas satu: pesawat ama hotel bintang lima .Lengkap!. Sementara kamu Cuma jadi “Donal Bebek”. Kerjaan standar, cewek nol besar, liburan paling jauh Cuma ke parang tritis liat laut, itupun biayanya hasil patungan ama temen-temen. Kalo kamu dinas, Cuma di kasih ongkos sekedar tali asih dari perusahaan. Boro-boro naek pesawat, yang ada kamu Cuma naek bis ekonomi yang tiap perempatan berhenti buat ngetem nyari penumpang. Penginepannya? Bukannya hotel bintang 5 yang kamu dapat, tapi hotel ember 3, yang berarti kamu dapet jatah 3 ember dalam sehari buat mandi ama boker. Sedih banget kan? Kondisi yang kayak langit dan bumi ini bakalan bikin kamu makin sebal, karena para sesepuh di keluarga jelas memuja saudaramu si Untung Bebek itu habis-habisan. Sementara kamu Cuma bakal jadi tempat berbagi “empati” yang salah kaprah!

Dan kita ngga bisa berbuat apa-apa menghadapi hal ini. Yang bisa kita lakukan Cuma menympah-nyumpah dalam hati dan berdoa sekhusyuk mungkin supaya badai ini cepat berlalu.

Jadi, kalo kamu merasa merana setiap malam minggu karena ngga punya cewek, jangan kuatir, itu bukan cobaan yang paling berat. Masih ada cobaan yang jauh-jauh lebih berat. Bersiap-siaplah kawan… bersiap-siaplah!!!!!

yang pertama!

well, ini blog ke-sekian yang aku bikin. semoga ngga kayak yang udah-udah, cuman bertahan satu postingan doang, abis itu selesai. moga-moga ini bisa bertahan ampe 2 postingan hehehe...
sukur-sukur lebih.
btw, kenalin, nama ku don kinoy, remaja paruh-baya, kerja serabutan, kadang jadi satpam, kadang jadi menejer, kadang jadi bebi-siter, apa aja deh yg penting halal [dulu sempet di tawarin jadi bencong salon, tapi bayarannya ngga cocok, jadi ngga di ambil]...
enuff with me...