KENAPA HARI INI AKU SIAL TERUS!!!!

Bener-bener hari yang menyebalkan buat aku!!! Hari ini seharian aku di timpa kemalangan yang bertubi-tubi!!! Di mulai dari pagi hari, waktu mau subuhan, pas mau masuk kamar mandi buat wudhu, mendadak tanpa ada firasat apa-apa sebelumnya, aku kepeleset, dan bibirku yang dari sononya udah jontor kayak mujaer, tambah jontor lagi waktu bersentuhan sama ubin kamar mandi dengan kecepatan sekian ratus per jam. Bunyi yang timbul dari benturan dua benda yang ngga ada bagus-bagusnya [bibir ama ubin – red ] itu cukup memekakkan telinga. Apalagi di tambah dengan erangan menyayat hati yang terdengar sesudahnya. Cukup untuk membuat siapapun yang mendengarnya kehilangan semangat buat hidup.

Siangnya, pas di kantor, aku di kasih minum sirup. Warnanya kuning dan ada uap es-nya, menggoda banget. siang pas udara lagi panas-panasnya, ada minuman dingin, Langsung aja tanpa pikir panjang aku saut tuh minuman. Dengan nafsu durjana yang menggelegak, sirup itu aku habiskan tanpa tersisa hanya dalam hitungan sepersekian detik. Sesudahnya, tiba-tiba timbul sensasi yang sangat familiar di dalam jiwa yang rapuh ini [ wuihh… bahasanya gibran banget ] dan sensasi tersebut adalah…. PAANNAAASSSSS……

Ternyata saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Sirup yang aku minum tadi bukannya dingin tapi amat-sangat-panas-sekali. Dan uap yang aku lihat tadi bukan uap yang timbul karena dingin, tapi karena panas!!! Tertipu saya, benar-benar tertipu! Bener-bener serasa minuman dari neraka. Walhasil, bibir yang udah jontor ini pun bertambah jontor siang itu.

Apakah kesialan yang saya alami hari itu berhenti sampai di situ? Tidak saudaraku, tidak. Kesialan ku masih terus berlanjut. Habis mencicipi sirup laknat tadi, aku keluar buat beli makan siang. Hari ini aku pengen makan sayur-sayuran pikirku. Pilihan jatuh pada menu lotek. Langsung aja aku pergi ke warung lotek langganan si mamah. Berhubung jaraknya lumayan jauh, aku pergi pake mobil. Sampai di sana, mobil aku parkir di pinggir jalan. dengan posisi pintu sebelah sopir mepet ama selokan. Begitu aku keluar dari mobil, pas mau menjejakkan kaki di pinggir selokan, aku merasa permukaan bumi tiba-tiba jauuuhhh sekali. Belum sempet aku berpikir lebih jauh, tau-tau aku udah berada dalam selokan dengan posisi “pantat nonggeng ka langit”…. Seiring rasa sakit yang perlahan-lahan menghampiri, terjadi percakapan antara pantat ama otak….

Kopral Pantat: lapor Jendral, sepertinya kita jatuh ke selokan dengan posisi nonggeng!
Jendral Otak : kamu yakin Kopral Pantat?
Kopral Pantat : seratus persen jenderal! Normalnya posisi saya tidak berada paling atas seperti saat ini.

Jujur aja, saat itu rasa sakit yang ada ngga sebesar rasa malu yang timbul karena di lihatin orang banyak yang ada di warung. Malu, sedih, marah campur aduk jadi satu. Dengan terpincang-pincang aku masuk ke warung di iringi tatapan prihatin dari orang-orang. Ada satu bapak-bapak yang bertanya dengan nada campuran antara mau ketawa ama prihatin “ jatuh dek?” yang aku jawab dengan suara gemetar antara menahan rasa sakit dan mencoba tetap tegar “ngga pak, Cuma mau ngukur kedalaman selokan aja”

Dalam hati aku membuat mental-note :

“CUKUP! Cukup sudah semua kesialan yang aku alami hari ini! Demi kesehatan jiwa dan raga, aku ngga akan keluar rumah lagi sampai hari sial ini berakhir!!”

habis itu aku langsung pulang ke rumah dan mengunci diri di dalam kamar sambil berdoa dengan khusyuk :

“ Tuhan, cukup hari ini saja engkau uji hambamu dengan kesialan-kesialan yang ngga mutu seperti tadi….”
Perlahan-lahan aer mata pun menetes, seraya bibir mengucap lirih “ kenapa hari ini aku sial terus?”